Rabu, April 22, 2009

PoHoN BiSU........

Di bawah pohon rindang itu ku bersandar
Di atas bukit beralas rumput
lurus memandang terhampar persawahan
hijau mewarna hadirkan suka
Desir angin berhembus lirih
berderak ranting mengayun daun
hadirkan bunyi dalam sunyi
menghantarkan symponi alam
Terdiam aku dalam teduh
terdiam aku dalam suka
terdiam aku dalam asa
terdiam aku dalam damai
Diam.....ku terdiam
tanpa gerak tanpa kata
begitu tenang......
damai..........
Apakah kau merasakan , apa yang aku rasakan
wahai wanita manis yang bersandar disisiku
"Idea by ADIS"

Rabu, April 08, 2009

ConTrEnG EuY.......

Contreng....kagak...contreng...kagak....hmmm sejak kemaren lier juga. Sebenernya sih udah ada rasa apatis dengan acara pilih memilih begini. Bahkan PILKADA kemaren kagak gunain hak pilih. Tapi....untuk kali ini, mungkin diam-diam dan sengaja ga sengaja, aku membaca, mendengarkan, mengamati baik dalam milis, news maupun kasak kusuk sehari-hari di kantor ^_^ , aku mantepin diri tuk gunain hak pilih. dan kemantapan itu kudapat di hari ini tanggal 9 April 2009, dimana didepan rumahku dijadiin TPS, sedang berlangsung jalannya PEMILU. Menggunakan hak pilih atau tidak memang sebuah pilihan masing-masing individu. Mo digunain ya monggo, ga digunain juga monggo. Yang penting tidak ikut-ikutan. Makanya yang punya hak pilih itu mulai usia 17 tahun keatas. Dimana pada usia itu masing-masing sudah bisa berfikir mana yang baik mana yang enggak. Kalo diusia 17 Th Keatas kok masih ikut-ikutan aja.....ya itulah yang bikin kacau. Kenapa sekarang ini banyak yang berniat tidak menggunakan hak pilihnya???? ya mungkin juga dikarenakan penyelenggaraan PEMILU itu sendiri. Jadi orang udah ngerasa "aras arasen". Lha gimana enggak??? mendata penduduknya saja pemerintah Indonesia belom sanggup. Caos banget deh DPT nya. Belum lagi pendistribusian perlengkapan di TPS-TPS. Waduh, kayak kurang orang aja deh. Gimana rakyat mo semangat memilih kalau etos kerjanya seperti itu. Belum lagi janji-janji madu para caleg. Duh bener-bener bikin mules perut deh. hm...kalo ingat beginian emang jadi males nyontreng deh. Tapi buat aku pribadi, sekarang ini, se apatis-apatisnya aku......Alhamdulillah masih ada iman. Disaat aku udah putus asa dengan pemerintahan ini, aku jadi ingat, bahwa ALLAH tidak menyukai hambanya yang berputus asa. karena itu, aku niatkan menggunakan hak pilih ini karena Allah. Tentu saja aku memilih yang mempunyai visi misi yang sama. Karena aku ga bisa kalo memilih asal saja. Lha kan pilihanku juga harus aku pertanggungjawabkan kelak. Soal yang aku pilih bisa mengemban amanah tidak ya waallahua'lam. Mereka juga harus mempertanggungjawabkannya. Untuk Indonesia tercinta....sistem harus diganti. ORANG YANG BAIK TAPI KALO BERADA DALAM SISTEM YANG TIDAK BAIK, YA PASTINYA AKAN SEPERTI INI TERUS....TIDAK AKAN ADA PERUBAHAN. YANG ADA HANYA PERGANTIAN PERSONIL SAJA. HIDUP INDONESIA TERCINTA..... yang pasti, aku pengen jadi warga negara yang baek, hamba yang baek n pengen jadi baek ^_^

Kamis, September 04, 2008

MoGa BuNDa diSaYaNg ALLAH

Tiba - tiba tangan ini meraih sebuah buku yang tertata rapi di rak buku koleksiku, ya, setelah berkutat dengan sakit kepala yang rasanya kepala mau pecah, di hari kedua puasa ramadhan ini baru diketahui bahwa ada salah satu gigi geraham atas yang berlubang dan harus dicabut. Rasa lemas membuat badan ini hanya tergolek saja di tempat tidur.Buku ini sudah aku beli di bulan Juli, ya saat diselenggarakan book fair di kotaku. aku memang paling gila kalau ada acara seperti ini, tanpa perhitungan membeli beberapa buku sekaligus, asal baik menurutku, ya dibeli, meski tetep aja dengan pertimbangan uang yang kupunya cukup, meski harus puasa membeli kebutuhan lain hehehehe. Tere liye, aku sudah mengenal karyanya sebelum ini, jauh hari sebelumnya aku sudah membaca karyanya yang berjudul " Hafalan Sholat Delisa ". Sebuah kisah tentang kanak - kanak yang begitu menyentuh mengenai makna hidup. duh membacanya membuat kita sering menelan ludah karena kadang begitu naif dalam menjalani hidup. Tere liye begitu pintar dalam bertutur. Ada tangis sekaligus tawa dan makna yang tersirat. Jadi malu sama anak sekecil itu ^_^ Karya kedua nya tentang kanak-kanak ini ga kalah bagusnya " Moga Bunda Disayang Allah" lho, buku ini menceritakan tentang seorang anak berumur 6 tahun yang mengalami buta, tuli sekaligus bisu di usia ke 3 tahun. Keadaannya tersebut membuat dunia sempurna terputus darinya. namanya Melati, dia anak tunggal sebuah keluarga yang kaya. Bunda melati begitu menyayanginya, segala cara ditempuh untuk mengembalikan keadaan Melati. Tapi, bahkan dokter ahlipun sudah angkat tangan, bahkan Melati disarankan dibawa ke rumah sakit jiwa, disebabkan tingkah lakunya yang tidak terkontrol. Ya, Melati pun merasa depresi n frustasi, sama frustasinya dengan Bunda dan seisi rumah. Perjuangan seorang Bunda tuk mengenalkan dunia dan penciptanya kepada Melati membuat kita banyak belajar tentang ikhlas, sabar dan syukur. Didunia ini banyak sekali perbedaan, kadang kita bertanya dan bertanya mengapa...dan akhirnya mempertanyakan keadilan Tuhan. Mengapa manusia bangga sekali dengan perbedaan, kasta, kemuliaan, yang satu lebih hebat, lebih di hargai, lebih segalanya sementara yang lain tidak. Ada yang bisa mendengar, bisa melihat, ada yang tidak. Ada yang tampan, cantik, ada yang tidak. Ada yang pintar, cerdas, ada yang tidak. Apakah semua itu adil?Apakah semua takdir itu adil? padahal bukankah semua perbedaan itu semu. Tidak hakiki. Ketika waktu menghabisi segalanya, bukankah semua manusia sama.....yang membedakan hanya Iman. Buku ini membuat kita lebih mencintai dan mengenal keadilan Allah. Kita lahir lemah, tanpa daya. itu benar.Kita lahir tidak melihat, Allah berikan mata. Kita lahir tuli, Allah berikan telinga. Kita lahir bisu, Allah berikan mulut. Kita lahir tak bergerak, Allah berikan kaki. Ya Allah, bahkan meski kita lahir tanpa itu semua, Allah sungguh tetap membuat kita bisa melihat, bisa mendengar, bisa berbicara dan bisa bergerak. Kita saja yang bebal untuk memahaminya. Buku yang membuatku bergetar, bersimpuh saat sholat, sungguh aku tidak memiliki apa-apa.....Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laillahaillallah Allahu Akbar.....moga aku semakin menjadi BAEK.

Jumat, Agustus 15, 2008

DI BaLiK SemUa InI

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
Yang memberatkan punggungmu?,
Dan Kami telah tinggikan bagimu sebutan ( nama ) mu,
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh - sungguh (urusan) yang lain,
Dan hanya Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
( AL-Insyiraah )
Alhamdulillah, sungguh, nikmat Tuhan yang manakah yang bisa kita dustakan? rasanya, adem dan tentram membaca surat AL-Insyiraah. Bagaimana tidak? itu adalah janji sang maha Agung, Sang Pemilik semesta. Tak ada yang perlu diragukan. Kadang kita merasa apa yang terjadi pada kita, terutama kesulitan, kesempitan, maupun musibah merupakan hal yang menyengsarakan, bahkan tidak jarang yang akhirnya berprasangka tidak baik padaNYA, Subhanallah. Padahal jelas didalam surat Al-Insyiraah, ALLAH menjanjikan bahwa dibalik kesulitan itu ada kemudahan. dan terdapat pengulangan dimana hal tersebut menunjukkan penegasan akan janji tersebut. Ada beberapa arti dari kesulitan yang kita rasakan, tentunya masing - masing orang berbeda baik jenis maupun tingkatnya, hanya kesulitan itu merupakan ujian. Ujian untuk meningkatkan iman kita, ujian untuk semakin dekat padaNYA, ujian untuk mengerti makna hidup, ujian untuk tahu siapa diri kita dan Tuhan kita dan ujian untuk mendapatkan yang terbaik. Asal kita mengerjakan urusan-urusan kita dengan bersungguh-sungguh, ikhlas dan senantiasa bersyukur......hm, semakin mantap rasanya melewati semua ini, yah dibalik semua ini yang telah terjadi, ternyata aku bisa memaknainya, suka duka, susah senang, sedih bahagia, pahit manis, enak ga enak adalah satu kesatuan dalam hidup. ga mungkin kita mengalami senang terus atau susah terus, pasti ada hal dimana disatu sisi kita senang disatu sisi yang lain kita susah, disatu sisi aku bahagia dengan keluarga sederhana dan karier yang bagus, disatu sisi aku belom dikaruniai jodoh bahkan disakiti mulu ^_^ so, jangan pernah kwatir dalam menjalani idup ini....style enjoy ajah ^_^ yang pasti jadilah seseorang yang slalu pengenbaik *_*

Rabu, Mei 28, 2008

LeBiH BaIK

Setiap orang akan memiliki jalan masing - masing seperti setiap orang memiliki bentuk yang berbeda, sekalipun kembar. Dalam menjalani hidup ini kita memang di minta untuk belajar, belajar dari masa lalu, belajar dari ahli agama baik yang dulu maupun yang sekarang maupun belajar dari kesalahan.Kadang kita pernah merasa terpuruk, terhempas, dipuncak dan tercukupi dalam hidup. Ya, hidup memang penuh liku dan warna, sekarang tinggal bagaimana kita menyikapinya, mewarnainya.Tidak semua yang buruk dalam hidup kita menjadikan kita tidak berarti.Dan belom tentu orang yang hidupnya lurus, lempeng itu lebih baik dengan orang yang hidupnya penuh liku, pernah ternoda, pernah terhina, pernah terpuruk dan terhempas. Bagaimana mungkin kita menghakimi seseorang atas masa lalu mereka??? "Maksiat yang melahirkan sikap hina dina di hadapan Allah itu lebih baik ketimbang ketaatan keapada Allah yang melahirkan sikap merasa mulia dan sombong." Sebesar apa pun kemaksiatan dan dosa seseorang, jika memasuki pintu taubat, Allah tetap menyambutnya dengan Pintu Ampunan yang agung, bahkan dengan kegembiraanNya yang Maha dahsyat kepadamu. Karena sebesar langit dan bumi ini, jika anda penuhi dengan dosa-dosa anda, dikalikan lagi dengan lipatan jumlah penghuni planet ini, kelipatan dosa itu, sesungguhnya ampunan Allah masih lebih besar dan lebih agung lagi. Oleh sebab itu Ibnu Athaillah membesarkan hati orang yang telah berbuat dosa agar tidak putus asa terhadap ampunan Allah, bahkan orang yang berdosa namun bertobat dengan penuh rasa hina dina dihadapan Allah itu dinilai lebih baik, dibanding orang yang ahli ibadah yang merasa hebat, merasa suci, merasa paling mulia dan merasa sombong dengan ibadahnya. Mengapa ? Karena ada dosa yang lebih tinggi lagi dibanding maksiat, yaitu dosanya orang takjub atau kagum pada diri sendiri. Bahkan Rasulullah saw. Bersabda : "Jikalau kalian tak pernah berbuat dosa, niscaya yang paling saya takutkan pada kalian adalah yang lebih dahsyat lagi, yaitu 'ujub (kagum pada diri sendiri)." Bahkan betapa banyak orang yang dulunya ahli maksiat lalu diangkat derajatnya menjadi manusia mulia di hadapan Allah Ta'ala. Begitu juga banyak ahli ibadah tetapi berakhir hina di hadapanNya gara-gara ia sombong dan merasa lebih dibanding yang lainnya. Orang yang beramar ma'ruf nahi mungkar, apakah ia aktivis muslim, da'I, ustadz, kyai, ulama', muballigh, ketika mereka menyerukan amar ma'ruf nahi mungkar, lantas dirinya merasa lebih baik dari yang lain, adalah wujud kesombongan yang hina pada dirinya. Dibanding seorang preman yang bertobat, pelacur yang bertobat, maling yang bertobat dengan kerendahan jiwa di hadapan Allah, mereka yang merasa paling Islami itu justru menjadi paling hina, jika ia tidak segera bertobat. Nabi Adam as, mendapatkan kemuliaan luar biasa sebagai Nabi, Rasul, Khalifah, Abul Basyar, justru ketika sudah turun di muka bumi, karena tindak dosanya di syurga. Namun Nabi Adam bertobat dalam remuk redam jiwanya dan hina dina hatinya di depan Allah, justru Allah mengangkat dan menyempurnakan ma'rifatnya ketika di dunia, bukan ketika di syurga dulu. Nabi Adam as, menjadi Insan Kamil ketika di dunia, bukan ketika di syurga. Oleh sebab itu terkadang Allah mentakdirkan maksiat pada seorang hamba dalam rangka agar si hamba lebih luhur dan dekat kepada Allah. Wacana ini dilontarkan agar manusia tidak putus asa atas masa lalu dan nodanya di masa lampau, siapa tahu, malah membuat dirinya naik derajat. Wacana ini pula tidak bias dipandang dengan mata hati, nafsu dan hasrat hawa. Misalnya, "Kalau begitu maksiat saja, siapa tahu, kita malah naik derajat." Kalimat ini adalah kalimat yang muncul dari hawa nafsu! Wacana mengenai naiknya derajat paska maksiat, hanya untuk orang yang sudah terlanjur maksiat, agar tidak putus asa dan tetap menjaga rasa baik sangka kepada Allah Ta'ala (husnudzon). Apalagi di akhir zaman ini, jika disurvey, membuktikan bahwa orang yang kembali kepada Allah dengan taubatnya, biasanya didahului oleh kehidupan yang hancur-hancuran, maksiat yang bernoda. Akhir zaman ini juga banyak dibuktikan, khususnya di wilayah kota, betapa banyak orang yang merasa bangga diri dengan ahli ibadahnya, ketekunan dan taatnya, diam-diam ia ujub dan sombong, merasa lebih dibanding lainnya. Sifat hina dina adalah wujud kehambaan kita. Manusia akan sulit mengakui kehambaannya manakala ia merasa mulia, merasa sombong, ujub, apalagi merasa hebat dibanding yang lainnya. Karena itu rasa hina dina, apakah karena diakibatkan oleh kemaksiatan atau seseorang mampu menjaga rasa hina dina di hadapan Allah, adalah kunci terbukanya Pintu-pintu Allah Ta'ala, karena kesadaran seperti itu, membuat seseorang lebih mudah fana' di hadapanNya.