Kamis, September 04, 2008

MoGa BuNDa diSaYaNg ALLAH

Tiba - tiba tangan ini meraih sebuah buku yang tertata rapi di rak buku koleksiku, ya, setelah berkutat dengan sakit kepala yang rasanya kepala mau pecah, di hari kedua puasa ramadhan ini baru diketahui bahwa ada salah satu gigi geraham atas yang berlubang dan harus dicabut. Rasa lemas membuat badan ini hanya tergolek saja di tempat tidur.Buku ini sudah aku beli di bulan Juli, ya saat diselenggarakan book fair di kotaku. aku memang paling gila kalau ada acara seperti ini, tanpa perhitungan membeli beberapa buku sekaligus, asal baik menurutku, ya dibeli, meski tetep aja dengan pertimbangan uang yang kupunya cukup, meski harus puasa membeli kebutuhan lain hehehehe. Tere liye, aku sudah mengenal karyanya sebelum ini, jauh hari sebelumnya aku sudah membaca karyanya yang berjudul " Hafalan Sholat Delisa ". Sebuah kisah tentang kanak - kanak yang begitu menyentuh mengenai makna hidup. duh membacanya membuat kita sering menelan ludah karena kadang begitu naif dalam menjalani hidup. Tere liye begitu pintar dalam bertutur. Ada tangis sekaligus tawa dan makna yang tersirat. Jadi malu sama anak sekecil itu ^_^ Karya kedua nya tentang kanak-kanak ini ga kalah bagusnya " Moga Bunda Disayang Allah" lho, buku ini menceritakan tentang seorang anak berumur 6 tahun yang mengalami buta, tuli sekaligus bisu di usia ke 3 tahun. Keadaannya tersebut membuat dunia sempurna terputus darinya. namanya Melati, dia anak tunggal sebuah keluarga yang kaya. Bunda melati begitu menyayanginya, segala cara ditempuh untuk mengembalikan keadaan Melati. Tapi, bahkan dokter ahlipun sudah angkat tangan, bahkan Melati disarankan dibawa ke rumah sakit jiwa, disebabkan tingkah lakunya yang tidak terkontrol. Ya, Melati pun merasa depresi n frustasi, sama frustasinya dengan Bunda dan seisi rumah. Perjuangan seorang Bunda tuk mengenalkan dunia dan penciptanya kepada Melati membuat kita banyak belajar tentang ikhlas, sabar dan syukur. Didunia ini banyak sekali perbedaan, kadang kita bertanya dan bertanya mengapa...dan akhirnya mempertanyakan keadilan Tuhan. Mengapa manusia bangga sekali dengan perbedaan, kasta, kemuliaan, yang satu lebih hebat, lebih di hargai, lebih segalanya sementara yang lain tidak. Ada yang bisa mendengar, bisa melihat, ada yang tidak. Ada yang tampan, cantik, ada yang tidak. Ada yang pintar, cerdas, ada yang tidak. Apakah semua itu adil?Apakah semua takdir itu adil? padahal bukankah semua perbedaan itu semu. Tidak hakiki. Ketika waktu menghabisi segalanya, bukankah semua manusia sama.....yang membedakan hanya Iman. Buku ini membuat kita lebih mencintai dan mengenal keadilan Allah. Kita lahir lemah, tanpa daya. itu benar.Kita lahir tidak melihat, Allah berikan mata. Kita lahir tuli, Allah berikan telinga. Kita lahir bisu, Allah berikan mulut. Kita lahir tak bergerak, Allah berikan kaki. Ya Allah, bahkan meski kita lahir tanpa itu semua, Allah sungguh tetap membuat kita bisa melihat, bisa mendengar, bisa berbicara dan bisa bergerak. Kita saja yang bebal untuk memahaminya. Buku yang membuatku bergetar, bersimpuh saat sholat, sungguh aku tidak memiliki apa-apa.....Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laillahaillallah Allahu Akbar.....moga aku semakin menjadi BAEK.